Profil Desa Kedungsari

Ketahui informasi secara rinci Desa Kedungsari mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Kedungsari

Tentang Kami

Profil Desa Kedungsari, Purworejo. Sebuah desa strategis di jalur selatan (Daendels), pusat industri genteng dan batu bata, serta lumbung pertanian padi yang menjadi gerbang ekonomi penting di selatan Kabupaten Purworejo.

  • Sentra Industri Genteng dan Batu Bata

    Desa Kedungsari merupakan pusat industri rumahan pembuatan genteng dan batu bata pres yang telah berjalan secara turun-temurun dan menjadi penopang utama ekonomi lokal.

  • Lokasi Strategis di Jalur Lintas Selatan

    Dilewati oleh Jalan Daendels (Jalur Lintas Selatan Selatan/JJLS), desa ini memiliki posisi yang sangat strategis sebagai gerbang ekonomi dan perlintasan utama di bagian selatan Purworejo.

  • Basis Pertanian Padi yang Produktif

    Di samping industrinya, Kedungsari tetap mempertahankan lahan sawah irigasi teknis yang subur dan produktif, menjadikannya salah satu lumbung padi penting di Kecamatan Purworejo.

XM Broker

Terletak di koridor selatan Kabupaten Purworejo, Desa Kedungsari, Kecamatan Purworejo, memantapkan dirinya sebagai sebuah desa yang dinamis dengan pilar ekonomi ganda: industri dan agraris. Dikenal luas sebagai sentra produksi genteng dan batu bata berkualitas, desa ini juga diuntungkan oleh lokasinya yang sangat strategis karena dilintasi langsung oleh Jalan Daendels (Jalur Jalan Lintas Selatan Selatan/JJLS). Kombinasi antara geliat industri kerajinan tanah liat dan potensi pertanian yang subur menjadikan Kedungsari sebagai salah satu gerbang ekonomi terpenting di wilayah selatan Purworejo.

Geografi dan Keunggulan Lokasi

Desa Kedungsari berada di wilayah dataran rendah Kabupaten Purworejo dengan topografi yang datar, khas daerah pesisir selatan. Kondisi tanahnya yang didominasi oleh tanah liat berkualitas tinggi menjadi anugerah alam yang menopang industri utama masyarakatnya. Secara geografis, desa ini menjadi titik perlintasan krusial yang menghubungkan Purworejo dengan kabupaten lain di sepanjang pesisir selatan Jawa, seperti Kebumen dan Kulon Progo.Luas wilayah Desa Kedungsari tercatat sekitar 1,78 kilometer persegi. Secara administratif, desa ini berbatasan dengan beberapa wilayah lainnya. Di sebelah utara, berbatasan dengan Desa Wonoroto. Di sebelah timur, berbatasan dengan Desa Banyuasin Separe. Sementara itu, di sebelah selatan berbatasan langsung dengan Desa Wonosari dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Guyangan.Keberadaan Jalan Daendels yang membelah desa memberikan keuntungan signifikan dalam hal aksesibilitas dan peluang ekonomi. Jalur ini tidak hanya memperlancar mobilitas penduduk, tetapi juga membuka etalase langsung bagi produk-produk industri lokal kepada para pengguna jalan, serta merangsang pertumbuhan usaha di sektor jasa dan perdagangan di sepanjang jalan utama.

Demografi dan Etos Kerja Masyarakat

Desa Kedungsari dihuni oleh ribuan jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi. Komunitasnya dikenal memiliki etos kerja yang kuat, terutama dalam industri yang menuntut ketahanan fisik dan ketelatenan. Struktur demografi penduduknya heterogen, namun sebagian besar menggantungkan hidup pada dua sektor utama: industri pembuatan batu bata/genteng dan pertanian.Mata pencaharian warga terbagi secara jelas. Banyak kepala keluarga yang bekerja sebagai perajin atau pemilik usaha pembuatan genteng dan batu bata. Keahlian ini diwariskan secara turun-temurun, menjadikan hampir setiap dusun memiliki tempat produksi (tobong) sendiri. Di sisi lain, sektor pertanian juga menyerap banyak tenaga kerja, baik sebagai pemilik lahan maupun buruh tani. Selebihnya bekerja di sektor jasa, perdagangan, atau sebagai perantau.Pemerintahan Desa Kedungsari, yang dipimpin oleh Kepala Desa beserta jajarannya, berperan aktif dalam membina para pelaku UMKM dan mengelola potensi desa. Program pembangunan diprioritaskan untuk mendukung kedua sektor andalan tersebut, misalnya melalui perbaikan jalan usaha tani dan fasilitasi bagi para perajin.

Sentra Industri Genteng dan Batu Bata

Kekuatan ekonomi yang menjadi identitas Desa Kedungsari adalah industri genteng dan batu bata. Kualitas tanah liat yang unggul menjadi bahan baku utama yang melahirkan produk-produk berkualitas. Para perajin di desa ini memproduksi berbagai jenis genteng pres dan batu bata merah yang dikenal kuat, solid, dan tahan lama.Proses produksi sebagian besar masih dilakukan dengan metode semi-tradisional. Mulai dari penggilingan tanah, pencetakan, penjemuran, hingga proses pembakaran di dalam tungku besar (tobong). Asap yang mengepul dari cerobong-cerobong tobong menjadi pemandangan khas yang menandakan denyut kehidupan industri di desa ini. Industri ini bersifat padat karya dan mampu menyerap banyak tenaga kerja dari lingkungan sekitar.Produk genteng dan batu bata dari Kedungsari tidak hanya memenuhi kebutuhan pembangunan di Purworejo, tetapi juga dipasarkan secara luas ke kota-kota tetangga seperti Kutoarjo, Kebumen, hingga Yogyakarta. Para pengusaha lokal memanfaatkan posisi strategis desa di tepi Jalan Daendels untuk memajang dan menjual produk mereka secara langsung kepada konsumen.

Lumbung Padi Penopang Ketahanan Pangan

Di balik geliat industri tanah liatnya, Desa Kedungsari tetap mempertahankan identitasnya sebagai desa agraris. Hamparan sawah beririgasi teknis yang luas membentang di sebagian besar wilayah desa. Lahan-lahan ini dikelola secara intensif oleh para petani dan mampu menghasilkan panen padi yang melimpah, biasanya dua hingga tiga kali setahun.Keberadaan sektor pertanian ini memiliki peran ganda yang sangat penting. Pertama, sebagai penopang ketahanan pangan bagi masyarakat lokal dan regional. Kedua, menjadi sumber pendapatan alternatif bagi warga, sehingga menciptakan struktur ekonomi desa yang lebih tangguh dan tidak hanya bergantung pada satu sektor. Sinergi antara industri dan pertanian terlihat jelas; saat musim tanam atau panen, banyak perajin yang beralih profesi sementara menjadi petani atau buruh tani.

Penutup: Menyongsong Masa Depan di Jalur Pertumbuhan Ekonomi

Desa Kedungsari memiliki modal pembangunan yang sangat kuat: sumber daya alam berupa tanah liat berkualitas, sumber daya manusia yang ulet, dan lokasi yang super strategis. Tantangan ke depan bagi industri genteng dan bata merah adalah persaingan dengan produk material bangunan modern dan isu lingkungan terkait proses pembakaran.Untuk itu, inovasi menjadi kunci. Pengembangan produk turunan dari tanah liat, efisiensi proses produksi, serta adopsi teknologi pembakaran yang lebih ramah lingkungan akan menjadi langkah penting untuk menjaga keberlanjutan industri ini. Di sisi lain, potensi pengembangan sektor jasa dan perdagangan di sepanjang Jalan Daendels perlu ditangkap secara optimal oleh pemerintah desa dan masyarakat melalui BUMDes (Badan Usaha Milik Desa).Dengan mengoptimalkan kedua pilar utamanya—industri dan pertanian—serta memanfaatkan keuntungan lokasinya, Desa Kedungsari berada di posisi terdepan untuk terus tumbuh dan berkembang menjadi salah satu pusat ekonomi paling dinamis di Kabupaten Purworejo.